Senin, 07 Desember 2009
Bekasi, 5 Desember 2009
Berawal dari sebuah pertemuan
Kertas ini kemudian teruraikan pena penuh makna
Berawal dari sebuah rasa cinta
Kertas ini kemudian teruraikan makna penuh rasa bahagia
Berawal dari sebuah persahabatan
Kertas ini kemudian teruraikan bahagianya beribu cerita
Berawal dari sebuah kegagalan
Kertas ini kemudian teruraikan cerita penuh harapan dan semangat baru
Berawal dari sebuah pertengkaran
Kertas ini kemudian teruraikan semangat baru mempelajari liku kehidupan
Berawal dari sebuah perpisahan
Kertas ini kemudian teruraikan arti kehidupan yang akan terus berputar
Kini semua kertas itu terangkai dalam alur hidup yang terus mendewasakan diri
Rabu, 25 November 2009
Nada itu terdengar begitu sumbang
Usahanya telah menyembunyikan rasa malu untuk meminta belas kasihan
Setiap melodi yang di petiknya menyiratkan beribu ketulusan
Membuat tatapan iba menari di hadapannya
Berpindah dari satu harapan ke harapan lain
Hanya untuk menantikan sedikit berkah
Suara denting koin yang bertautan membuatnya menyiratkan senyum
Lantunan doa penuh syukur yang diberikannya pada Sang Pencipta mengalirkan secercah sinar
Secercah harapan untuk menyambung hidupnya
Rabu, 18 November 2009
Rabu, 11 November 2009
Bahagia itu datang sesaat
Detik itu membuat hati merasa lega
Begitu banyak usaha telah dilakukan
Begitu lelah raga ini bertahan
Begitu inginkan semua terwujud
Begitu inginkan semua sesuai dengan rangkaian skenario
Namun harus tertunda
Namun harus rapatkan tubuh segera bangkit
Namun harus lakukan lebih dari ini semua
Hanya Allah yang tahu
Hanya Allah yang memutuskan
Airmata ini mulai merindukanNYA
MerindukanNYA hadir berikan setitik harapan
Secercah sinar untuk melangkahkan kehidupan ini
Kehidupan yang akan terus berputar
Berputar hingga akhir akan menghampiri
Senin, 09 November 2009
Ketika tak menemukan setitik sinar mentari pagi ini.
Ketika langkah terhenti bersama harapan yg sirna.
Ketika hati begitu rapuh melihat mereka begitu kecewa&terluka.
Ketika terdengar suara keras menodai pendengaran.
Ketika airmata mulai men9hiasi perih didada.
Hanya in9in rapatkan tubuh pada sejadah.
Menangis perih memohon doa padaNYA.
In9in lantunkan sebAris ayat2NYA agar hati yang terluka begitu ikhlas.
In9in menyentuh cintaNYA untk hangatkan hati yg membeku.
Bumi ini marah
Sang Pencipta memporak porandakan isi bumi
Muak akan kesombongan manusia yang terus melukai
Terlalu hina untuk memohon ampunan padaNYA
Terlalu banyak hitam yang tersirat pada lembaran kain putih kehidupan
Terlalu kecil untuk merasa besar diantara ciptaannya
Terlalu rumit untuk meluruskan semua dosa yang terlanjur terlukiskan
Kini
Semua merasakan
merasakan pilu
Pilu melihat mereka yang sedang di uji
Airmata pun tak sanggup menggambarkan pedih dalam hati
Hati yang begitu terluka
Terluka kehilangan mereka yang dikasihi
Cinta dan kasih seperti menjauh dalam ingatan
Hanya saat itu teringat namaMU
Nama yang sering terlewatkan dalam langkah penuh rasa syukur
Nama yang hanya terucap saat derita mendera
Nama yang terlupakan saat bahagia menghiasi kehidupan
Nama itu kini terluka
Nama itu kini marah
Nama itu kini menangis
Ya Allah. . Engkaulah pemilik nama itu
Engkaulah yang terluka melihat kami yang lupa akan kehadiranMU
Engkaulah yang marah saat kami tak menjaga seisi Bumi
Engkaulah yang menangis melihat ciptaanMU yang lalai untuk berdoa padaMU
Ya Allah. .
Tak ada daya ku perbuat kini
Hanya Engkau yang mampu kembalikan semua keindahan dan kebahagiaan itu
Hanya Engkau yang mampu mengubah airmata kini menjadi setitik bahagia
Hanya Engkau yang mampu mengumpulkan mereka yang tercerai berai
Ya Allah. .
Segala Puji hanya untukMU pencipta alam semesta
Ya Allah. .
Berilah saudara-saudara kami disana kesempatan
Kesempatan memperbaiki jalan kehidupan mereka dengan sentuhan lembut TanganMU
Terangilah jiwa mereka yang kini rapuh
Kuatkanlah hati mereka yang kini begitu terluka
Ya Allah. .
Ampunilah dosa-dosa kami umatMU yang menyanyagi dan merindukanMU
Hanya Engkau penyempurna segala kehidupan di dunia ini
Label: Poetry