Senin, 09 November 2009

Dear, Allah

Ketika tak menemukan setitik sinar mentari pagi ini.

Ketika langkah terhenti bersama harapan yg sirna.

Ketika hati begitu rapuh melihat mereka begitu kecewa&terluka.

Ketika terdengar suara keras menodai pendengaran.

Ketika airmata mulai men9hiasi perih didada.






Hanya in9in rapatkan tubuh pada sejadah.

Menangis perih memohon doa padaNYA.

In9in lantunkan sebAris ayat2NYA agar hati yang terluka begitu ikhlas.

In9in menyentuh cintaNYA untk hangatkan hati yg membeku.

8 komentar:

fitri mengatakan...

julii...
bagus puisinya...
^^

dinisuadi@yahoo.com mengatakan...

mantep deee....! LIKE THIS... hehehe

gayatri-ardila mengatakan...

like this...T.T

Unknown mengatakan...

ketika hati ini beku lagi...
kurentangkan sajadah lagi...
kulantunnkan ayat-ayat lagi...
Fabiayyialai Rabbikuma Tukadziban..
Maka nikmat Tuhanmu yang mana yg kamu dustakan...

Anonim mengatakan...

hwaaaaa...berbakat nih...jd pujangga..hhahahahaa...masukin yg seru2 lg njulll...

ameilia mengatakan...

Lovely.. :)
km pntr menulis iiaa,, nti jd scriptwriter aq ajj..hehehe
Qta bs bwt film brng deh.. hhehehe aq jd camera woman n directir'y.. hehehehe Amin.. Mdh"an t'kabul iiaa Uii.. :)

dicky mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
dicky mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.