Rabu, 25 November 2009

"Petikan Gitar Penyayi Jalanan"

Nada itu terdengar begitu sumbang

Usahanya telah menyembunyikan rasa malu untuk meminta belas kasihan

Setiap melodi yang di petiknya menyiratkan beribu ketulusan

Membuat tatapan iba menari di hadapannya

Berpindah dari satu harapan ke harapan lain

Hanya untuk menantikan sedikit berkah

Suara denting koin yang bertautan membuatnya menyiratkan senyum

Lantunan doa penuh syukur yang diberikannya pada Sang Pencipta mengalirkan secercah sinar

Secercah harapan untuk menyambung hidupnya

14 komentar:

Anonim mengatakan...

jul,,ntar lo kerja nyambi jadi penulis puisi aj...

LANDAK mengatakan...

romantis amat non

Irza mengatakan...

cie... cie juli

riska dewinta mengatakan...

nice post jul :)

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Cha mengatakan...

wooowww,,,

to my page! mengatakan...

azeek
mantap lah mba jul ini

keep on writing!

Rija mengatakan...

Bikin yang lebih panjang...

jadi punkrock jalanan

Fitri mengatakan...

puisinya bagus.. :-) ada 'jiwa'nya kalo yg baca juga punya jiwa seni.

Bahasanya aku suka jul, pilihan katanya 'indah'.

16d mengatakan...

Bagus puisinya. good work!

Anonim mengatakan...

kenapa gak jadi penulis sastra ajaa taa ??
=D
kereeeennn ...
bikin buku lahh ..
hheu

Anonim mengatakan...

eh taa .. itu tadi gw .. clar ..
hhe
abis gabisa pake nama ..
auk dah ngapa ..
=D

Kazuya mengatakan...

une œuvre émouvante...heheeehhe
cool....

Kazuya mengatakan...

une œuvre émouvante...hehehehe
cool....